Total Tayangan Halaman

Sabtu, 25 Februari 2012

Menjelekan sahabat sendiri


Menikam dari belakang / menusuk dari belakang dan bermuka dua adalah sebuah idiom yang digunakan untuk menggambarkan penghianatan seorang patner, rekan, teman,  sahabat dan saudara. ciri-ciri seorang penghianat seperti ini biasanya di depan kita dia terlihat seperti baik-baik saja, bersikap sopan, hormat, menghargai, membela dan menyayangi kita. Tetapi di belakang ternyata mencaci-maki, mengolok-olok, memfitnah bahkan menjatuhkan kita.
Dalam menjalani hidup ternyata kejadian seperti ini sering terjadi baik yang dilakukan perorangan atau kelompok. Sampai-sampai  saking banyaknya macam penghianatan, istilah menusuk dari belakang atau teman bermuka dua bisa di bagi kedalam empat tipe berdasarkan tindakan penghianatan yang dilakukannya antara lain:
1. One to one
Penghianatan one to one adalah menggambarkan praktik ‘menikam dari belakang’ atau seorang bermuka dua yang dilakukan seseorang kepada seseorang yang lain. Misalnya menjelekan sahabatnya sendiri, memfitnah teman/sahabatnya sendiri, merebut hak teman/sahabatnya sendiri, memacari pacar teman/sahabatnya sendiri, menjatuhkan reputasi teman/sahabatnya sendiri dan sebagainya.
2. One to many
Penghianatan  one to many adalah menggambarkan praktik ‘menusuk dari belakang’ yang dilakukan seseorang kepada sekelompok orang, lembaga, organisasi atau perkumpulan. Contohnya seorang karyawan yang menjelekan intansi/lembaga tempat dia bekerja pada orang lain, seorang karyawan yang menjelek-jelekan teman-teman kerjanya pada orang lain atau intansi lain, seorang anggota organisasi yang menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain, seorang anggota organisasi yang mencaci-maki organisasinya dengan pihak lain, dan sebagainya.

3. Many to one
Penghianatan Many to one adalah menggambarkan praktik ‘menikam dari belakang’ yang dilakukan oleh sekelompok orang, bisa lembaga, organisasi atau perkumpulan terhadap seseorang. Misalnyasekumpulan orang-orang licik, picik dan iri yang ada di sebuah lembaga, intansi, perusahaan yang punya niat sama ingin menyingkirkan pemimpinnya dari lembaga tersebut. Atau sebuah partai politik yang anggota-anggotanya ingin menyingkirkan ketuanya dengan menghalalkan berbagai cara bahkan sampai melanggar hukum pun dilakukanya asal tujuannya tercapai untuk mengambil alih kepemimpinan.

4. Many to Many
Penghianatan Many to Many adalah menggambarkan praktik ‘menikam dari belakang’ atau sikap bermuka dua yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan kelompok orang yang lain. Misalkan Antar lembaga A dan Lembaga B. Di depan sepertinya baik-baik saja, tetapi di belakang itu lembaga B mencaci-maki, menjelek-jelekan, meremehkan, membodoh-bodohkan, bahkan memfitnah lembaga A

Kamis, 23 Februari 2012

Maulid Nabi

MEMPERINGATI MAULID NABI SAW

setiap bulan Rabiul Awal, khususnya di tanggal 12 dan seterusnya, kebanyakan kaum muslimin Indonesia, baik yang berdiam di negari ini selalu merayakan atau memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang menurut riwayat bertepatan dengan tanggal itu. Sementara di negara-negara Islam lainnya juga memperingati hal yang sama. Walaupun cara memperingati nya berbeda.
?????
Memperingati Maulid Nabi sudah dilaksanakan di dunia Islam, lebih dari 300 tahun yang lalu sejak Nabi Muhammad SAW wafat. Menurut imam as Sakhawi, orang yang mula-mula memperingati kelahiran Nabi adalah Malik Muzaffar Abu Sa’id, seorang penguasa Irbil-Irak. Demikian juga menurut imam Ibnul Jauzi dalam kitabnya ‘Miratuzzaman’, pada upacara ini pujangga Islam terkenal al hafidz Ibnu Dahlah menyusun suatu naskah yang dinamakan dengan ‘ al Tanwir fi Maulidil Basyir an Nadzhir ’, yang isinya memuat riwayat singkat perjuangan Nabi SAW, dan ia bacakan sendiri.

Sedang Imam Abu Samah menegaskan, bahwa diantara bid’ah hasanah yang dilakukan pada masa sekarang ini adalah merayakan Maulid Nabi pada tanggal 12 Rabi’ul Awal dengan bersedekah, menyantuni anak yatim, berbuat baik, bardandan rapi, sebagai tanda kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW dan menunjukkan penghormatan terhadap kebesaran nya, dan ungkapan syukur kepada Allah atas diutusnya beliau sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Beliau kemudian membacakan hadis,
Man ahabbani ma’iya fil jannahBarangsiapa yang mencintai ku maka ia bersama ku di dalam surga. Imam Junaid al Baghdadi juga mengatakan bahwa siapa yang menghadiri peringatan Maulid Nabi dan membesarkannya, maka sesungguhnya ia telah beruntung dari segi iman, sebab tiada mungkin tergerak hati untuk mengunjungi tempat itu, jika tiada ada rasa cinta dan kasihnya kepada Rasulullah SAW. Sedang cinta dan kasih itu baru ada manakala iman ada.

Imam Jalaluddin as Sayuthi menerangkan dalam kitabnya al Wasa’il Fi Syarhisy Syama’il, ‘ Apabila peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW   diadakan di mesjid, di rumah, atau ditempat lainnya, maka malaikat mengawal dan mengawasi tempat tersebut sampai upacara selesai, dan yang hadir mendapat rahmat (kasih sayang) Allah’.

Jika ia meninggal dunia, maka akan dimudahkan Allah lidahnya menjawab pertanyaan malaikan Munkar dan Nakir di alam qubur’. Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan satu peristiwa penting dari sekian banyak peristiwa yang terjadi di persada alam ini, yang sanggup merobah perjalanan sejarah manusia.

Sejarah itulah kemudian yang menarik perhatian umat Islam di negara ini untuk memperingatinya, sebagai ungkapan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan juga sebagai pembelajaran bagi masyarakat. Dengan mendengarkan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW, umat diharapkan dapat mencontoh kehidupan beliau, sebagai khairu ummah (sebaik-baik umat) yang komitmen terhadap Allah dalam arti semangat kebertuhanan dalam tauhid ‘rububiyah’ dan ‘uluhiyah’, yaitu hablum minallah  tali hubungan dengan Allah, dimensi vertikal hidup manusia, sebagi salah satu jaminan untuk manusia agar tidak dipandang hina dan nista. Wallahu a’lam

Menjelaskan makna yang terkandung dalam kalimat syahadat Muhammad rasulullah, yaitu mengimani akan kebenaran risalahnya dan bahwasanya beliau adalah hamba dan rasul-Nya, kemudian menyebutkan tentang sifat dan kriteria beliau, dan beliau adalah hamba pilihan untuk mengemban risalah islam, beliau maksum dan terjaga dari kesalahan, juga menjelaskan keuniversalan risalahnya dan beliau adalah penutup para nabi dan rasul.
v  Nabi Muhammad SAW adalah nabi Ummat Islam di seluruh dunia. Beliau adalah Nabi akhir zaman. Penutup para Nabi. Khotamun Nabiyyin. Tidak akan ada nabi yang akan diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalahNya setelah Nabi Muhammad. Jabir pernah bertanya kepada Nabi Muhammad, ” Ya Rosulallah, Demi Ayah dan Ibuku, sampaikan pada saya tentang sesuatu yang pertama kali diciptakan oleh Allah SWT sebelum menciptkan yang lain”. Nabi Menjawab, wahai Jabir, sesungguhnya Allah menciptkan Nur Nabimu Muhammad SAW sebelum menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini. Dan segala sesuatu di alam semesta ini adalah dari cahaya Nabi Muhammad SAW. Dan Nabi pernah bersabda, saya adalah Nabi :Muhammad lahir di kota Mekkah dan wafat di kota Madinah. Beliau lahir dengan penuh keajaiban-keajaiban. Di antara yang saya ketahui ketika lahirnya Nabi Muhammad seluruh pepohonan yang tidak pernah berbuah waktu itu langsung berbuah, api yang tak pernah padam dan menjadi sesembahan warga Majusi, ketika lahir nabi apa itu langsung padam. Ketika beliau lahir langsung sujud kepada Allah SWT. Ada lagi ketika beliau lahir sang ibu tak merasakan sakit sedikitpun. Tidak ada darah bercecer bekas melahirkan.

Makna Peringatan Maulid Nabi
Peringatan maulid
 adalah upaya mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tentu saja tidak hanya mengingat hari lahir beliau. Tapi juga mengingat jasa-jasa beliau yang telah menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia termasuk kepada kita. Ingat juga pada sifat-sifatnya yang luhur budi, penyabar, rendah hati dan lain – lain. Sikapnya yang tegas menyebarkan dakwah Islam patut kita teladani. Makna peringatan maulid adalah menyegarkan kembali ingatan kita akan ajaran Nabi dan kita harus siap untuk melaksanakannya.
v  Memperingati hari lahir tidak boleh hanya sebagai kegiatan ritual semata. Tapi harus diaplikasikan atau diwujudkan dalam aktivitas nyata kita di kehidupan sehari-hari. Jika ada yang memperingati maulid dengan menyediakan makanan dan buah-buahan itu oke – oke hsaja dan tentu saja halal. Yang paling penting adalah niatnya. Karena segala sesuatu itu tergantung pada niat kita. Menyiapkan makanan dan buah-buahan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW tentu sangat baik. Niatnya tentu saja adalah untuk memperbanyak sedekah kepada orang yang kita undang untuk peringatan maulid. Jika kita mampu mengapa kita tidak ajak orang berkumpul sambil membaca shalawat setelah itu menghidangkan makanan ala kadarnya sesuai dengan kemampuan.
v  Dengan Peringatan Maulid Nabi bisa mengingatkan kita untuk selalu membaca shalawat ( doa keselamatan untuk Nabi ) karena membaca shalawat mengandung manfaat dan keutamaan. Silahkan baca-baca lagi posting saya sebelumnya tentang keutamaan membaca shalawat pada Nabi SAW. Semoga manfaat.

Senin, 20 Februari 2012


“ KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD " ...... !!!!!! 

Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan denganAllah SWT.
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .
Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”
Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” 
Waktu Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud  ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )
Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” 
Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.”
Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” 
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir.
Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram air.” 
Bersabda Nabi SAW :
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”
Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.

MUI haramkan valentine bagi umat islam......?????????

HMINEWS- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, Riau, menegaskan perayaan Hari Valentine (Valentine`s Day) pada 14 Februari adalah haram bagi umat Islam. Ketua MUI Dumai Roza`i Akbar, Valentine adalah sebuah hari kasih sayang bagi warga di dunia Barat di luar agama Islam.
“Dilihat dari asal muasalnya, diketahui bahwa Valentine merupakan hari raya bagi kaum non-Islam di Roma, Italia. Untuk itu, Valentine haram bagi mereka yang beragama Islam,” tegasnya Kamis (10/2/2011).
Roza`i menyatakan peringatan Hari Valentine merupakan budaya yang tidak pantas diterapkan dalam ajaran Islam karena identik dengan kebebasan kaum remaja dalam menjalin atau mengikat suatu hubungan di luar nikah.
“Apa jadinya jika Valentine membudaya di tubuh Islam. Hal ini yang menjadi pertimbangan kenapa perayaan yang dikenal dengan hari kasih sayang ini haram bagi mereka yang beragama Islam,” katanya.
MUI mengimbau kepada seluruh orang tua Muslim untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa Hari Valentine bukanlah sesuatu hal atau hari yang harus dirayakan.
“Selain itu, mereka sebaiknya diberi pengetahuan dan pencerahan agamis agar Valentine tidak menjadi tradisi tahunan bagi kaum remaja muslim,”

Minggu, 16 Oktober 2011


gar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Hamka

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hamka

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.

Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Ali bin Abi Thalib

Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.

Selasa, 23 Agustus 2011

Hukum Mencuri


Laki-laki pencuri dan perempuan pencuri maka potonglah tangan keduannya sebagai balasan atas perbuatannya dan untuk hukuman pengajaran dari Allah swt, dan Allah itu Maha Kuasa dan Bijaksana” [2]

Diceritakan bahwa pada zaman Rasulullah saw, seorang wanita dari Bani Makhzum dituduh mencuri. Ketika terbukti bahwa ia telah melakukan pencurian, Rasulullah saw memerintahkan agar ia segera dihukum potong tangan. Orang-orang Bani Makhzum terkejut mendengar berita memalukan yang akan menimpa salah seorang wanita keturunan terhormat mereka karena pasti akan dipotong tangannya. Lalu mereka menghubungi sahabat Utsmah ibnu Zaid yang menjadi kesayangan Rasulullah saw agar ia mau memintakan grasi dari Rasulullah saw terhadap wanita kabilahnya. Kemudian Utsamah memohon grasi untuk wanita tersebut, dan ternyata jawaban Beliau:
“Apakah kamu meminta grasi terhadap salah satu hukuman had Allah swt?”

Kemudian Rasulullah saw memanggil semua kaum muslimin lalu Beliau berpidato:
“Wahai umat manusia, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah hancur, karena mereka menerapkan hukuman had terhadap orang yang lemah, sedangkan orang yang mulia, mereka biarkan saja. Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, seandainya Fathimah (Anak Rasulullah saw) mencuri, maka pasti akan aku potong tangannya”

Senin, 15 Agustus 2011

Menjaga lisan

“Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Rasululloh bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam…” (HR Mutafaqun ‘alih).
Lidah tak bertulang, namun ketajamanannya dapat menembus hingga lubuk hati yang paling dalam. Luka yang diakibatkannya pun seringkali sulit untuk bisa dilupakan dalam waktu yang singkat. Lidah atau lisan, adalah salah satu nikmat yang diberikan kepada kita oleh Allah swt. Selain sebagai salah satu indera perasa (indera pengecap). Lidah atau lisan juga sebagai salah satu bagian dari ‘alat’ komunikasi kita. Dibandingkan dengan alat komunikasi yang lain seperti telinga kita cenderung lebih sering menggunakan lidah.
Artinya dibandingkan mendengar kita lebih menyukai berbicara. Dari hadis diatas, Rasululloh mensinyalir bahwasanya lisan dapat membawa ‘kerusakan’ yang besar kalau kita tidak dapat menjaganya. Untuk itu Rsululloh mendahulukannya dengan kata-kata, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir…”. Dengan kata lain menjaga lisan itu adalah hal yang harus benar-benar kita perhatikan. Sehingga dimasukan dalam salah satu ciri atau tanda berimannya seseorang. Dalam realitanya pun kita dapat melihat seberapa besar bahaya yang diakibatkan oleh ‘kejahatan lisan’.
Persaudaraaan, kekerabatan, pertemanan, perceraian, bahkan pertumpahan darah pun bisa terjadi karena bahaya yang dihasilkan oleh lisan. Bahaya tersebut antara lain adalah berupa hasud, fitnah, celaan dan yang lainnya. Terlebih bagi kaum wanita yang sangat rentan sekali dengan kebohongan berita atau ‘gosip’. Sudah menjadi rahasia umum ‘ngegosip’ adalah ‘hobi’ para wanita, baik itu ibu-ibu maupun yang masih lajang. Seringkali kita tidak pernah sadar akan kemadhortan yang besar dan merugikan bagi orang lain juga diri kita sebagai akibat dari tidak bisanya kita menjaga lisan.
Dalam kitabnya yang suci Al-Qur’anul Karim Allah swt berfirman, “Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) disisi Allah…” (QS Al-Baqoroh [2]:217). Ini memperkuat betapa pentingnya memperhatikan lisan kita agar tidak melukai perasaan orang lain, terlebih sampai menimbulkan kemadhorotan yang lebih besar. Kita juga tak asing dengan sebuah pepatah bijak yang mengatakan, “Diam itu emas’. Dan itu memang sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Islam.
Pada zaman sekarang menjaga lisan sudah sering tidak kita perhatikan lagi. Bahkan parahnya hal tersebut dijadikan sebagai barang komoditi. Seperti infotiment yang menyajikan acara ‘ghibah’ atau gosip. Membicarakan hal pribadi atau kejelakan orang lain, terlepas dari siapa dan apa yang dibicarakannya. Dengan tidak melihat kemadhorotannya yang lebih besar sebagai akibat dari tidak menjaga lisan mereka. Disisi lain, lagi-lagi Islam menuniukan kesempurnaannya sebagai agama yang di ridhoi disisi-Nya. Sampai hal yang kecil dan sering dianggap remeh ternyata Islam sangat begitu memperhatikannya. Wallahu ‘alam bi showab.
Kembali Ke Atas Go down
Lihat profil user http://ikappim92.co.nr